Pengertian Paragraf
Deskriptif
Paragraf deskripsi adalah jenis
karangan yang memuat deskrifsi atau penggambaran/perincian suatu objek tertentu
secara detil. Dalam sebuah paragraf deskripsi, seorang pengarang akan mencoba
memberikan pendekatan pada pembaca dengan cara menggambarkan sifat dan
karekteristik sebuah objek. Dari sini pembaca akan dibawa seakan melihat,
merasakan atau mendengar apa yang dilukiskan oleh penulis secara langsung.

Jenis-Jenis Paragraf
Deskriptif
Kita mengetahui ada tiga jenis paragraf deskriptif, yaitu
spacial, pola deskripsi sudut pandang, dan pola deskripsi objek.
A. Pola Spacial (tempat)
Pola
spacial adalah
pola pengembangan paragraf yang didasarkan atas ruang dan waktu. Anda dengan
runtut dapat menggambarkan suatu ruangan atau tempat dari segala penjuru arah.
Anda bisa menyebutkan suasana suatu ruangan apakah gelap, terang, ramai, sepi,
rapi, berantakan, dan sebagainya. Atau anda juga bisa menyebutkan tata letak
barang dan benda-benda sekitar sehingga pembaca benar-benar mendapatkan
gambaran ruangan yang anda ceritakan secara utuh. Lihat contoh berikut:
Pada
malam hari, pemandangan rumah terlihat eksotis. Apalagi dengan cahaya lampu
yang memantul dari seluruh penjuru rumah. Dari luar bangunan itu terlihat
indah, mampu memberikan kehangatan bagi siapa saja yang memandangnya.
Lampu-lampu taman-taman yang bersinar menambah kesan eksotis yang telah ada. Begitu
hangat. Begitu indah.(BSE Bahasa Indonesia Kelas 10, oleh: Soratno & Wahono)
B.
Pola deskripsi sudut pandang (peristiwa)
Pola yang
satu ini merupakan pola pengembangan paragraf yang didasarkan pada tempat atau
posisi seorang penulis dalam melihat sesuatu. Pola sudut pandang berbeda dengan
pola spacial. Dalam
pola sudut
pandang, penggambaran berpatokan pada posisi atau pandangan anda sebagai
seorang penulis terhadap sebuah objek yang digambarkan . Untuk menggambarkan
suatu tempat atau keadaan, pertama-tama anda harus mengambil posisi tertentu.
Kemudian, secara perlahan-lahan dan berurutan, gambarkanlah benda demi benda
yang terdapat dalam tempat itu, mulai dari yang terdekat
kemudian yang terjauh. Mari perhatikan contoh berikut yang mendeskripsikan
sudut pandang penulis terhadap sebuah kampung.
Contoh:
Sayup-sayup terdengar kumandang
azan Ashar dari masjid tua di perkampungan kumuh itu. Suara yang tak punya
variasi dan monoton terdengar setiap masuk waktu salat. Suara siapa lagi, kalau
bukan suara Pak Imam masjid itu, yang semua giginya telah tiada. Namun tak
seorang pendengar pun tergugah atas panggilan salat itu. Kecuali, dua tiga
orang tua yang menjadi jamaah tetap di sana.
Memang telah demikian keadaan
masyarakat di kampung itu dari waktu ke waktu. Nyaris tak ada perubahan.
Kecuali, bangunannya yang semakin mengkhawatirkan. Dinding papannya sudah lapuk
dimakan rayap. Beberapa papan telah terlepas dari tiang. Atap sengnya pun telah
banyak yang bocor, sehingga tiap kali turun hujan, air mengenangi lantai.
Namun tak seorang pun peduli,
kecuali, Pak Imam tua itu. Seketika orang-orang dikejutkan sebuah jeritan
histeris dari sebuah rumah gubuk yang tidak beberapa jauh dari masjid tua itu.
Jeritan itu
tangisan seorang perempuan yang
merintih histeris. Spontan, ibu-ibu tersentak oleh suara itu, lalu meninggalkan
kegiatannya dan berhamburan ke sana. (BSE
Bahasa Indonesia Kelas 10, oleh: Soratno & Wahono)
C. Pola deskripsi objek (orang/benda/binatang)
Pola ini merupakan pola pengembangan paragraf berupa pelukisan atau penggambaran secara gamblang
serta terperinci suatu objek. Rincian tersebut dilakukan dengan penyebutan bentuk fisik sebuah objek, atau yang dapat
dilihat. Maka ketika anda mendeskripsikan sosok seorang manusia misalnya, anda
dapat menyebutkan bagaimana kulitnya,wajahnya rupawan atau biasa saja,
rambutnya lurus atau keriting, gerak-geriknya, senyumnya dan sebagainya.
Contoh:
Ketika aku bertandang ke rumahnya pagi itu. Kurasakan kenyamanan
di setiap sudut ruang. Tampak bersih dan rapi oleh sentuhan seorang wanita. Di
salah satu sudut rumah kulihat bunga matahari mekar sempurna. Kelopak bunga
merekah dengan warna hijau dan kuning yang memikat. Ia bergoyang menari ditiup
sepoi-sepoi angina pagi. (BSE Bahasa Indonesia Kelas 10,
oleh: Soratno & Wahono)

- Ciri-ciri deskripsi:
a. menggambarkan atau melukiskan sesuatu
b. penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan
indrea
c. membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri
Langkah menyusun deskripsi:
- Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan
- Tentukan tujuan
- Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan
- Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik (menyusun kerangka karangan)
- Menguraikan kerangka karangan menjadi dekripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan
- Pola pengembangan paragraf deskripsi:
a. Paragraf Deskripsi Spasial Menggambarkan objek kusus ruangan, benda atau
tempat.
b. Paragraf Deskripsi Subjektif Menggambarkan objek seperti tafsiran atau
kesan perasaan penulis.
c. Paragraf Deskripsi Objektif Menggambarkan objek dengan apa adanya atau
sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar