Selasa, 08 September 2015

paragraf narasi

5. Paragraf Narasi 



Paragraf narasi atau paragraf naratif 
Paragraf narasi adalah sebuah paragraf yang bertujuan untuk menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sehingga sang pembaca seolah-olah mengalami sendiri kejadian itu. suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada para pembaca suatu peristiwa dalam urutan dan kurun waktu tertentu (Gorys Keraf,Argumentasi dan Narasi, 189: 136).
Dalam paragraf narasi akan ditemukan tiga unsur utama pecah sebagai bahannya. Pertama, adanya tokoh-tokoh; kedua, adanya kejadian; dan ketiga, adanya latar, baik tempat, waktu, serta suasana. 
Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian   dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.
            Atau lebih singkatnya lagi Paragraf nasimerupakan jenis karangan yang mengisahkan sebuah kejadian atau peristiwa berdasarkan urutan waktu.Karangan ini bisa berbentuk paragraf atau cerita nyata yang benar-benar  terjadi atau hanya karangan fiktif seperti novel, roman dan cerpen.

Ciri-ciri Paragraf Narasi
untuk membedakan karangan naratif dengan bentuk karangan lainnya kita bisa mengamatinya dengan memperhatikan ciri-ciri berikut:
·                     titik sentral karangan naratif adalah kisah
·                     melukiskan perbuatan dan tindakan yang terjadi dalam suatu rangkaian waktu
·                     memiliki tokoh yang diceritakan
·                     Memiliki alur atau plot dalam penyampaian



A. Paragraf Narasi Ekspositoris 

Yaitu paragraf narasi yang menggambarkan rangkaian perbuatan secara informatif dengan tujuan memberi pengetahuan. Paragraf jenis ini menceritakan peristiwa yang benar-benar terjadi alias cerita nonfiksi seperti dalam bentuk biografi dan autobiografi. Setiap tahapan  dalam narasi ekspositoris disampaikan dengan bahasa yang informatif dengan titik berat pada penggunaan kata yang memiliki makna denotatif dan mementingkan rasio atau logika.

Contoh Paragraf Narasi Ekspositoris:
Pada hari jum'at, 6 Februari 2004, terjadi gempa tektonik yang mengguncang wilayah Kabupaten Nabire Provinsi Papua. Guncangan yang susul-menyusul hingga enam kali itu terjadi selama dua jam. Gempa berkekuatan 6,91 Skala Rickter itu menyebabkan sedikitnya 26 orang tewas, 34 orang luka berat, dan 66 orang lainnya luka ringan. Guncangan keras ini menyebabkan tanah longsor dan meretakkan landasan pacu bandara setempat.

Paragraf Narasi Sugestif 

Yaitu paragraf narasi yang menggambarkan rangkaian perbuatan sedemikian rupa dengan tujuan merangsang daya khayal/imajinasi pembaca, seperti dalam bentuk cerpen dan novel. Jenis paragraf ini biasanya banyak menggunakan bahasa kiasan dengan menggunakan kata kata yang konotatif.

Contoh Paragraf Narasi Sugestif:

Tiba-tiba ia tertegun. Di sana, sayup-sayup dari jauh, di arah seberang kali sebelah timur, terdengar suara jeritan orang. Tetapi selintas saja, jeritan diputuskan oleh sebuah letusan yang sangat hebat … kemudian hening seketika. Desingan yang banyak mulai reda, tinggal satu-satu letusan di sana sini. Warsinah menegakkan kepala, matanya mulai liar, badannya dihadapkan ke timur, ke arah jeritan datang, kemudian membalik menghadap ke barat, tegak bertolak pinggang, lalu lari, lari menurutkan jalan rel, lari kencang sambil berkomat-kamit......

Langkah menyusun narasi (fiksi) : langkah menyusun narasi (fiksi) melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Cerita dirangkai dengan menggunakan “rumus” 5 W + 1 H. Dimana seting / lokasi ceritanya, siapa pelaku ceritanya, apa yang akan diceritakan, kapan peristiwa – peristiwa berlangsung. Mengapa paeristiwa – peristiwa itu terjadi, dan bagaimana cerita itu dipaparkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar