Senin, 21 September 2015

PARAGRAF

Paragraf 


Paragraf yaitu " seperangkat kalimat yang terdiri atas satu kalimat pokok dan beberapa kalimat penjelas ". Kalimat Pokok atau Kalimat Utama yaitu " kalimat yang berisi masalah atau kesimpulan sebuah paragraf ". Sedangkan Kalimat Penjelas yaitu" kalimat yang berisi penjelas masalah pada kalimat utama "
Paragraf dapat terdiri dari satu kalimat/kumpulan kalimat, Akan tetapi kalimat yang berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk suatu kalimat, dan dapat disebut juga dengan penuangan ide dari penulis melalui kalimat/kumpulan kalimat yang satu dengan yang lainnya, yang berkaitan dan juga hanya memiliki satu tema. Paragraf juga dapat disebut sebagai karangan yang singkat.
Ciri-ciri paragraf, diantaranya sebagai berikut ini:
  • Yang pertama kalimat pertamanya bertakuk/letaknya agak dalaman, ke dalam lima ketukan spasi untuk jenis karangan yang biasa.
  • Lalu yang kedua paragraf memakai pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik.
  • Yang ketiga setiap paragraf memakai sebuah kalimat topik dan juga selebihnya merupakan kalimat pengembang yang mempunyai fungsi menjelaskan, menguraikan ataupun menerangkan pikiran utama yang terdapat dalam kalimat topik.
  • Dan yang keempat paragraf memakai pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat penjelas. Kalimat tersebut berisi mengenai detail-detail kalimat topik. Paragraf bukanlah kumpulan kalimat topik. Paragraf hanya berisikan satu kalimat topik dan juga beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi mengenai detail yang sangat spesifik serta tidak mengulang pikiran penjelas lainnya.
Fungsi paragraf, adalah sebagai berikut ini:
  • Yang pertama mengekspresikan gagasan yang tertulis dengan memberikan bentuk suatu pikiran dan juga perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.
  • Yang kedua untuk menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran juga.
  • Yang ketiga untuk memudahkan pengorganisasian gagasan bagi yang menulis dan memudahkan pemahaman bagi yang mbacanya.
  • Yang keempat memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan unit pikiran yang lebih kecil.
  • Yang kelima untuk memudahkan pengendalian variable, terutama pada karangan yang terdiri dari beberapa variabel.
Jenis-jenis paragraf
  1.           Paragraf Argumentasi
  2.      Paragraf Persuasi 
  3.      Paragraf Eksposisi 
  4.      Paragraf Deskripsi 
  5.           Paragraf Narasi

  1. Paragraf Argumentasi

Paragraf argumentasi adalah  suatu  bentuk  retorika  yang  berusaha  untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang  lain,  agar  mereka  itu  percaya  dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembaca (Keraf,  2000:3). Melalui  tulisan atau karangan  argumentasi penulis  harus berusaha  untuk merangkaikan fakta-fakta sedemikian rupa,  sehingga  ia mampu menunjukkan  suatu  pendapat  atau suatu  hal tertentu itu  benar  atau  tidak.  

Kata argumentatif  berarti  alasan.  Jadi  paragraf  atau karangan  argumentatif  adalah karangan  yang  memberikan  alasan  kuat  dan meyakinkan. Dalam  argumentatif, penulis menyampaikan pendapat  yang  disertai  penjelasan  dan alasan  yang  kuat dengan maksud agar pembaca terpengaruh (Diajengani, 2009).

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penulisan karangan Argumentasi :
  1. Berpikir sehat, kritis, dan logis. 
  2. Mencari,  mengumpulkan,  memilih  fakta  yang  sesuai  dengan  tujuan  dan topik,  serta mampu  merangkaikan  untuk  membuktikan  keyakinan  atau pendapat.  
  3. Menjauhkan emosi dan unsur subjektif.
  4. Menggunakan  bahasa  secara  baik  dan  benar,  efektif,  dan  tidak menimbulkan salah penafsiran.  

Contoh Karangan Argumentasi :
  • Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana. Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anak-anak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya Contoh kalimat pertama (1) adalah pernyataan/pendapat Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga Kalimat kedua adalah pendukung
Paragraf Argumentatif memiliki dua pola : Sebab ke akibat, yaitu jenis pola pengembangan paragraf argumentasi yag berawal dari peristiwa yang dianggap sebagai penyebab, lalu menuju kepada kesimpulan yang berupa efek atau atau akibat yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut.

Contoh Karangan Argumentasi Sebab - Akibat :
  • Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu maju mundurnya suatu bangsa. Adalah sebuah fakta yang tak terbantahkan lagi bahwa pendidikan di Indonesia adalah pendidikan yang sangat mahal dan tak terjangkau bagi masyarakat yang tidak mampu. Pada tahun 2010 saja terdapat 1,08 juta siswa SD hingga SMA yang putus sekolah. Biaya pendidikan yang mahal diperkirakan menjadi sebab tingginya angka putus sekolah ditahun 2010 tersebut.
Contoh Karangan Argumentasi Akibat - Sebab :
  • Kerusakan lingkungan merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh umat manusia di era modern sekarang ini. Hampir setiap hari kita selalu disuguhi dengan berita- berita bencana alam seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, dan lainnya. Yang memakan banyak korban baik harta maupun nyawa, bencana alam buatan yang sering terjadi saat ini tak lain dan tak bukan adalah akibat dari pola hidup sebagian manusia modern yang tidak ramah lingkungan.


paragraf persuasu

2. Paragraf Persuasi

Tujuan paragraf ini adalah untuk membujuk atau mempengaruhi pembacanya agar mempercayai dan melakukan apa yang penulis sampaikan di dalam paragraf. Untuk mencapai tujuan ini, paragraf persuasi harus disertai dengan bukti dan data-data pendukung yang kuat. Di dalam paragraf persuasi banyak ditemukan kata-kata yang bersifat mengajak seperti “ayo”, “mari”, dan “lakukanlah”. Paragraf ini banyak ditemukan di dalam iklan, himbaun atau propaganda di media masa.

Ciri-ciri paragraf persuasi
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa paragraf persuasi memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut ini:
1. Dikarenakan tujuan utamanya untuk mempengaruhi pembaca, paragraf persuasi memiliki alasan-alasan yang kuat disertai dengan data dan fakta.
2. Paragraf ini berusaha meyakinkan pembacanya untuk melakukan atau mempercayai yang ditulis oleh penulis.
2. Paragraf persuasi banyak menggunakan kata-kata ajakan seperti ayo, mari, lakukanlah, dan lain-lain.
3. Paragraf persuasi  biasanya menghindari konflik agar kepercayaan pembacanya tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapat antara penulis dan pembaca tercapai.

Paragraf persuasi banyak dipakai oleh media, produsen-produsen produk tertentu atau keperluan politik karena paragraf persuasi merupakan cara yang paling efektif untuk mempengaruhi pembacanya.

Contoh paragraf persuasi:
Menggunakan pupuk berbahan dasar kimia memang bisa mempercepat pertumbuhan tanaman dan dapat meningkatkan hasil panen. Namun, pupuk kimia memiliki dampak negatif bagi lingkungan sekitarnya karena pupuk ini bisa mencemari lingkungan. Bahkan, pupuk ini juga bisa membuat buah-buahan yang dihasilkan terkontaminasi oleh zat-zat kimia yang berbahaya buat tubuh manusia. Oleh karena itu, tinggalkanlah pupuk kimia dan beralihlah ke pupuk kompos karena selain harganya yang murah, pupuk kompos juga aman dan tidak menimbulkan efek negatif bagi buah yang dihasilkan. 

 


Jenis-jenis  paragraf persuasi


Berdasarkan fungsinya, paragaf persuasi dapat dikelompokan ke dalam 4 jenis paragraf yaitu persuasi politik, pendidikan, advertensi dan propaganda.

1. Paragraf Persuasi Politik

Paragraf ini adalah paragraf yang isinya berusaha mengajak atau mempengaruhi pembacanya untuk melakukan sesuatu atau terjun ke dalam dunia politik. Paragraf jenis ini banyak digunakan oleh orang-orang politik untuk kepentingan partai ataupun kepentingan Negara. 

Contoh:
Sebentar lagi pemilihan umum (Pemilu) tiba. Ayo gunakan hak pilih kita untuk memilih calon presiden yang terbaik untuk Negara ini. Ingat, masa depan Negara kita 5 tahun ke depan bergantung dengan pilihan Anda pada tangga 1 juni 2015. Jangan sampai Anda golput atau hak suara Anda akan disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, marilah ajak semua saudara, teman adik dan kakak untuk datang ke TPU untuk menggunakan hak pilihnya. Ingat jadilah pemilih yang bijak.

2. Paragraf Persuasi Pendidikan

Paragraf persuasi ini digunakan oleh lembaga atau orang-orang yang berkecimpung di dalam dunia pendidikan untuk membantu tujuan pendidikan. Paragraf ini biasanya berupa himbauan, anjuran, motivasi atau panduan. Biasanya paragraf ini digunakan oleh guru untuk mempengaruhi anak didik mereka supaya giat belajar.

Contoh:
Pendidikan adalah hal yang paling penting di dalam hidup ini ,baik pendidikan formal atau informal. Dengan pendidikan kita bisa mendapatkan dan menjadi apapun yang kita inginkan. Pendidikan juga bisa mengarahkan kita ke kehidupan yang lebih baik. Pendidikan bisa kita raih dengan belajar yang giat baik di sekolah, di rumah maupun di tempat-tempat lain. Jika kita tidak belajar dengan serius dan giat, tentunya apa yang kita lakukan hanyalah sia-sia karena tidak ada yang bisa dicapai dengan perbuatan yang tidak sungguh-sungguh. Akibatnya kita tidak bisa menggapai citi-cita. Oleh karena itu, marilah belajar dengan giat dan sungguh-sungguh agar kita dapat mencapai cita-cita. 

3. Paragraf Persuasi Advertensi

Paragraf ini dibuat untuk tujuan komersil yang digunakan oleh produsen-produsen produk tertentu untuk memperkenalkan suatu barang atau jasa kepada para konsumen. Persuasi advertensi bertujuan untuk memasarkan barang atau jasa sehingga konsumen mau membeli barang atau menggunakan jasa yang ditawarkan. Paragraf ini sering diisebut juga dengan iklan. 

Iklan yang baik biasanya bisa merangsang atau mempengaruhi konsumennya untuk membeli barang atau menggunakan jasa yang ditawarkan dan sebaliknya.

Contoh:
Susu sangat bermanfaat untuk kesehatan kita. Dengan meminum susu tubuh akan menjadi sehat dan kuat karena susu mengandung banyak kalsium dan protein yang sangat berguna buat tubuh kita. Oleh karena itu, ayo minum health milk sebuah susu yang memiliki segudang manfaat dikarenakan kandungan vitamin dan mineralnya yang lebih bayak jika dibandingkn dengan produk susu lain. Mari ganti susu Anda dengan health milk dan jadilah sehat dan kuat.


4. Paragraf Persuasi Propaganda

Persuasi propaganda biasanya menyampaikan sebuah informasi dengan tujuan agar pembacanya mau melakukan atau mempercayai apa yang disampaikan oleh penulis di dalam paragraf tersebut. Persuasi propaganda banyak ditemukan di media-media cetak seperti majalah, surta kabar dan lain-lain.

Contoh:
Islam saat ini dianggap sebagai agama penuh kekerasan atau agama teroris. Namun, sebenarnya anggapan tersebut salah besar. Islam adalah agama yang penuh dengan kedamaian dan toleransi. Hanya sebagian orang-orang yang salah mengartikan kata jihad lah yang membuat nama islam menjadi kotor. Banyak para pemuda yang direkrut oleh kelompok-kelompok tertentu yang katanya berjihad tapi malah membunuh sesamanya. Padahal sudah jelas Allah SWT melarang perbuatan membunuh apalagi membunuh saudaranya sesama islam. Oleh karena itu, kita sebagai pemuda islam janganlah terpengaruh akan ajakan-ajakan sesat yang mengatas namankan Islam. Marilah kita membentengi diri kita agar tidak terpengaruh oleh mereka yang akan menjerumuskan kita. Dan ayo kita membangun kembali Agama Islam yang sudah dicap sebagai agama kekeraan ini menjadi agama yang penuh dengan kebaikan dengan cara berbuat baik kepada sesama manusia. Namun dengan batasan-batasan yang diatur oleh agama kita.

paragraf eksposisi

3 . Paragraf Eksposisi

Definisi Paragraf Eksposisi

Eksposisi berasa dari kata expose yang berarti memaparkan suatu hal. Jadi paragraf eksposisi adalah suatu paragraf yang mengandung penjelasan-penjelasan, informasi atau pengetahunan mengenai suatu topik tertentu yang dipaparkan dalam bentuk tulisan. Paragraf ini berfungsi untuk memberikan memberikan informasi atau pengetahuan kepada para pembacanya sehingga mereka mendapatkan informasi atau pengetahuan sejelas-jelasnya.

Ciri-ciri paragraf eksposisi

Berikut ini adalah ciri-ciri yang dimiliki oleh paragraf eksposisi

1. Di dalam paragraf eksposisi terdapat definisi atau pengertian mengenai istilah dari suatu
topik        pembahasan.
2. Paragaf eksposisi bersifat informative. Dengan kata lain, paragraf ini mampu memberikan  informasi kepada para pembacanya.
3. Karena tujuan utamanya yang untuk memberikan informasi, paragraf eksposisi bersifat obyektif  dan netral. Paragraf ini  tidak memiliki unsur yang bersifat mengajak  pembacanya.
4. Agar penjelasan atau informasi yang disampaikan kuat dan terpercaya, tidak jarang paragaf  ini  menyertai data-data yang akurat di dalamnya.
5. Paragraf eksposisi yang baik dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa, siapa di mana,  kapan dan bagaimana.

Jenis-jenis paragraf eksposisi

Paragraf eksposisi dapat dikembangkan menjadi beberapa jenis paragraf. Diantaranya adalah:

Eksposisi definisi
Eksposisi proses
Eksposisi klasifikasi
Eksposisi ilustrasi (contoh)
Eksposisi perbandingan & pertentangan, dan
Eksposisi laporan

Kali ini kita akan membahas tentang eksposisi definisi, proses dan ilustarsi.







1. Eksposisi Definisi

Eksposisi definisi adalah suatu paragraf eksposisi yang memaparkan definisi suatu topik tertentu. Definisi yang disampakan tidak hanya sebatas pengertiannya saja tetapi mencakup semua hal tentang topik tersebut agar pembaca mendapatkan informasi dengan sangat jelas.

Contoh paragraf definisi:
Paragraf 1
        Majas adalah gaya bahasa yang digunakan di dalm suatu tulisan atau perkataan lisan untuk membuat efek-efek tertentu sehingga bahasa tersebut menjadi lebih hidup. Penggunaan majas banyak kita temui di dalam tulisan-tulisan seperti buku cerita, karangan dan lain-lain. Majas bisa menjadi suatu ciri khas atau gaya seorang pengarang dalam menuagnkan ide-idenya dalam bentuk tulisan. Di dalam penggunaannya majas dikelompokan menjadi 3 kelompok majas, yaitu majas perbandingan, pertentangan, penegasan dan sindirian. 


2. Eksposisi Proses

Proses adalah langkah-langkah atau cara melakukan sesuatu dari awal hingga akhir. Jadi eksposisi proses adalah paragaf yang memaparkan suatu proses atau langkah-langkah suatu topik secara terperinci dan urut. Pada umumnya paragraf eksposisi proses memaparkan tentang proses terjadinya suatu hal, cara membuat atau cara penggunaan sesuatu.   

Contoh paragraf eksposisi proses:

Paragraf 1
        Teh sangat baik untuk kesehatan manusia karena teh mengandung beberapa senyawa yang baik. Cara pembuatannya pun cukup gampang. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan alat dan bahan seperti gelas, air panas, sendok, teh bisa bubuk atau teh celup dan gula secukupnya. Setelah semua bahan dan alat terkumpul, masukan teh bubuk atau celup ke dalam gelas lalu siram dengan air panas. Kemudian tambahkan gula sesuai selera Anda. Setelah mencampur gula, lalu aduk-aduklah menggunakan sendok hingga larut. Jika Anda menggunakan teh celup, jangan terlalu lama merendamnya di dalam air. Angkat segera jika air sudah berwarna coklat karena akan sangat berbahaya bagi tubuh. Apabila teh sudah jadi, minumlah selagi hangat. 

3. Eksposisi Ilustrasi

Eksposisi ilustrasi memaparkan penjelasan-penjelasan atau informasi tertentu dengan cara memberikan gambaran sederhana mengenai suatu topik dengan topik lainnya yang memiliki kesamaan sifat atau kemiripan dalam hal tertentu. Meskipun memiliki 2 hal yang sedang dibicarakan, paragaraf ini tidak membandingkan namun hanya mengasosiasikan atau menghubungkan kesamaan mereka. 

Contoh eksposisi ilustrasi:

Paragraf 1
         Organisasi membutuhkan kerjasama yang kuat agar bisa berjalan dengan baik. Seperti layaknya sebuah mobil yang bergerak dikarenakan mesin mobil dan komponen-komponen lainnya yang berkerjasama. Organisasi juga membutuhkan komponen-komponen seperti ketua organisasi, wakil ketua, sekretaris, bendahara, humas dan anggota kelompok. Mereka inilah yang menggerakkan organisasi. Seperti pada sebuah mobil jika satu saja tidak ada atau rusak, akan menghambat jalannya mobil bahkan tidak bisa jalan sama sekali. Begitu pula dengan organisasi, semua pihak memiliki fungsi dan tugas tertentu yang akan menggangu jalannya organisasi jika salah satu dari mereka tidak ada atau tidak bekerja. Bahkan bagian yang paling kecil seperti anggota pun sangat penting kedudukannya di dalam organisasi.

Rabu, 09 September 2015

Paragraf deskripsi

4. Paragraf Deskripsi 


Pengertian Paragraf Deskriptif
Paragraf deskripsi  adalah jenis karangan yang memuat deskrifsi atau penggambaran/perincian suatu objek tertentu secara detil. Dalam sebuah paragraf deskripsi, seorang pengarang akan mencoba memberikan pendekatan pada pembaca dengan cara menggambarkan sifat dan karekteristik sebuah objek. Dari sini pembaca akan dibawa seakan melihat, merasakan atau mendengar apa yang dilukiskan oleh penulis secara langsung.

paragraf deskripsi


Jenis-Jenis Paragraf Deskriptif

Kita mengetahui ada tiga jenis paragraf deskriptif, yaitu spacial, pola deskripsi sudut pandang, dan pola deskripsi objek.

A. Pola Spacial (tempat)

Pola spacial adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan atas ruang dan waktu. Anda dengan runtut dapat menggambarkan suatu ruangan atau tempat dari segala penjuru arah. Anda bisa menyebutkan suasana suatu ruangan apakah gelap, terang, ramai, sepi, rapi, berantakan, dan sebagainya. Atau anda juga bisa menyebutkan tata letak barang dan benda-benda sekitar sehingga pembaca benar-benar mendapatkan gambaran  ruangan yang anda ceritakan secara utuh. Lihat contoh berikut:
 Pada malam hari, pemandangan rumah terlihat eksotis. Apalagi dengan cahaya lampu yang memantul dari seluruh penjuru rumah. Dari luar bangunan itu terlihat indah, mampu memberikan kehangatan bagi siapa saja yang memandangnya. Lampu-lampu taman-taman yang bersinar menambah kesan eksotis yang telah ada. Begitu hangat. Begitu indah.(BSE Bahasa Indonesia Kelas 10, oleh: Soratno & Wahono)

B. Pola deskripsi sudut pandang (peristiwa)

Pola yang satu ini merupakan pola pengembangan paragraf yang didasarkan pada tempat atau posisi seorang penulis dalam melihat sesuatu. Pola sudut pandang berbeda dengan pola spacial. Dalam
pola sudut pandang, penggambaran berpatokan pada posisi atau pandangan anda sebagai seorang penulis terhadap sebuah objek yang digambarkan . Untuk menggambarkan suatu tempat atau keadaan, pertama-tama anda harus mengambil posisi tertentu. Kemudian, secara perlahan-lahan dan berurutan, gambarkanlah benda demi benda yang terdapat dalam tempat itu,   mulai dari yang terdekat kemudian yang terjauh. Mari perhatikan contoh berikut yang mendeskripsikan sudut pandang penulis terhadap sebuah kampung.

Contoh:
Sayup-sayup terdengar kumandang azan Ashar dari masjid tua di perkampungan kumuh itu. Suara yang tak punya variasi dan monoton terdengar setiap masuk waktu salat. Suara siapa lagi, kalau bukan suara Pak Imam masjid itu, yang semua giginya telah tiada. Namun tak seorang pendengar pun tergugah atas panggilan salat itu. Kecuali, dua tiga orang tua yang menjadi jamaah tetap di sana.

Memang telah demikian keadaan masyarakat di kampung itu dari waktu ke waktu. Nyaris tak ada perubahan. Kecuali, bangunannya yang semakin mengkhawatirkan. Dinding papannya sudah lapuk dimakan rayap. Beberapa papan telah terlepas dari tiang. Atap sengnya pun telah banyak yang bocor, sehingga tiap kali turun hujan, air mengenangi lantai.

Namun tak seorang pun peduli, kecuali, Pak Imam tua itu. Seketika orang-orang dikejutkan sebuah jeritan histeris dari sebuah rumah gubuk yang tidak beberapa jauh dari masjid tua itu. Jeritan itu
tangisan seorang perempuan yang merintih histeris. Spontan, ibu-ibu tersentak oleh suara itu, lalu meninggalkan kegiatannya dan berhamburan ke sana. (BSE Bahasa Indonesia Kelas 10, oleh: Soratno & Wahono)

C. Pola deskripsi objek (orang/benda/binatang)

Pola ini merupakan  pola pengembangan paragraf  berupa pelukisan atau penggambaran secara gamblang serta terperinci suatu objek. Rincian tersebut dilakukan dengan penyebutan  bentuk fisik sebuah objek, atau yang dapat dilihat. Maka ketika anda mendeskripsikan sosok seorang manusia misalnya, anda dapat menyebutkan bagaimana kulitnya,wajahnya rupawan atau biasa saja, rambutnya lurus atau keriting, gerak-geriknya, senyumnya dan sebagainya.
Contoh:
Ketika aku bertandang ke rumahnya pagi itu. Kurasakan kenyamanan di setiap sudut ruang. Tampak bersih dan rapi oleh sentuhan seorang wanita. Di salah satu sudut rumah kulihat bunga matahari mekar sempurna. Kelopak bunga merekah dengan warna hijau dan kuning yang memikat. Ia bergoyang menari ditiup sepoi-sepoi angina pagi. (BSE Bahasa Indonesia Kelas 10, oleh: Soratno & Wahono)

  • Ciri-ciri deskripsi: 
a. menggambarkan atau melukiskan sesuatu
b. penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indrea
c. membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri

Langkah menyusun deskripsi: 
  1.  Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan
  2. Tentukan tujuan
  3. Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan 
  4.  Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik (menyusun kerangka karangan) 
  5. Menguraikan kerangka karangan menjadi dekripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan

  • Pola pengembangan paragraf deskripsi:
a. Paragraf Deskripsi Spasial Menggambarkan objek kusus ruangan, benda atau tempat.
b. Paragraf Deskripsi Subjektif Menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis.
c. Paragraf Deskripsi Objektif Menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya.